Wednesday, October 20, 2004

Tempat Tinggal Iblis



Anas bin Malik r.a. berkata: "Iblis telah bertanya pada Allah: katanya, wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepadaMu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku." Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."Iblis bertanya lagi: "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?"

Firman Allah: "Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli belah, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat." Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau berikan anak Adam itu kitab (al-Quran) untuk mereka membacanya, tunjukkanlah apa pula bahan bacaanku?" Firman Allah: "Bacaan untukmu ialah syair dan sajak yang melalaikan." Iblis bertanya:

"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita benar, apakah pula cerita bagiku?" Firman Allah: "Cerita bagimu ialah kata-kata kesat dan dusta." Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan azan kepada anak Adam untuk mereka memanggil orang sembahyang,apa pula azan untukku?" Firman Allah: "Azan untukmu ialah seruling." Iblis bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau telah menghantar utusan-Mu dari para rasul dan juga nabi, siapakah yang menjadi utusanku?" Firman Allah: "Para utusan mu terdiri daripada bomoh, tabib dan dukun yang menduakan Aku.

" Iblis Bertanya: "Wahai Tuhanku, Engkau berikan kitab suci al-Quran yang bertulis kepada mereka, apakah pula tulisan bagiku?" Firman Allah: "Tulisanmu ialah tatu, gincu serta lukisan di badan." Iblis bertanya: "Ya Tuhanku, Engkau berikan anak Adam perangkap, apakah pula perangkap bagiku?" Firman Allah: "Perangkap bagimu ialah wanita." Iblis bertanya: "Ya Tuhanku, Engkau berikan mereka minuman yang halal yang disebutkan nama-Mu, apakah pula minuman untukku?" Firman Allah: "Minumanmu ialah sesuatu yang memabukkan serta tidak disebutkan nama-Ku padanya." Sabda Rasulullah saw: "Wahai manusia, laksanakanlah amalan-amalan menurut kemampuan kamu.

Sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kamu merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah ialah amalan yang ringan namun berterusan." ( Hadis Riwayat Muslim )

2 comments:

cuttest teddy said...

PERANGKAP CINTA


Sketsa 1

“Man, kenapa menung je ni..? Kau takde paper ke minggu ni?”

Tiada jawapan. Azman tetap merenung keluar tingkap. Sekali-sekala dia
melihat gambar di tangannya.

“Kau kejam! Janji ingin sehidup semati bersama tetapi…bila ada lelaki
lain merayumu, kau terus pergi meninggalkan aku. Aku berjanji akan
membalas perbuatanmu ni!” bisikan dendam memenuhi segenap ruang hatinya yang
kecewa.


Sketsa 2

“Pergiiii…pergiiii…!!!”

“Mah…Mah…mengucap Mah…mengapa ni…ha…?”

“Jangan halang aku…aku nak bunuh diri! Aku tak mahu hidup lagi…aku
telah memalukan ibubapaku, keluargaku…a…a…aku…maluuu..pada semua orang….”,
esakannya semakin meninggi.



Benarkah cinta itu membawa bahagia tanpa ada sebarang risiko besar di
sebalik keindahannya yang bersifat sementara…yang ada pasang surutnya?
Bila suka..bahagia..berbunga-bunga..seolah-olah “Dunia ini ana yang
punya”…namun bila boring/jemu..terbiar..”Tiada cinta lagi” Daripada dua
sketsa di atas, mempamerkan akibat fenomena bermain cinta membabi buta
yang berdasarkan hawa nafsu! Meletakkan cinta pada tempat yang salah…
meletakkan kecintaan pada makhluk melebihi kecintaan kepada Yang Maha
Pencinta dan kepada RasulNya.



Ya…cinta mampu buat segala-gala yang mustahil menjadi nyata tetapi itu
hanya berlaku di saat genbira, yakni disaat saling memadu asmara dalam
suasana kasih mesra. Namun, apabila jemu, bahananya terlalu
buruk…hinggakan ada yang sanggup membunuh jiwanya, malah yang lebih parah lagi
bila mana jiwa insan yang tidak berdosa pun turut terkorban dek bahana
cinta!



Cuma itu sahajakah pengorbanan yang mampu dilakukan setelah banyak
masa, wang dan tenaga dikeluarkan semata-mata untuk memperolehi secebis
perasaan cinta makhluk? Balasannya hanyalah…kecewa…putus asa…derita…dan
sewaktu dengannya…hahahahaha…lucunyer…kasihan kan? Cinta nafsu!
Meletakkan pengharapan pada makhluk melebihi pengharapan pada-NYA.



Islam itu syumul…tidak pernah menafikan kecintaan sesama makhluk…bila
mana kecintaannya kepada ALLAH dan Rasul-NYA melebihi segala-galanya.
Dalam Islam, nilai cinta itu adalah tinggi sehingga tiada cinta teragung
melainkan pada-NYA, Tuhan semesta alam.

Ingatlah dengan firman ALLAH dalam Surah At-Taubah:24, maksudnya:



“Jika bapa, anak, saudara, isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kau usahakan, perniagaan yang kau khuatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah
dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai
Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.”



Ingat…itu bukan amaran dari makhluk…tapi warning/ reminder dari Maha
Pencipta! Ingatan untuk diriku yang dhaif dan kepada sahabat2/sahabiah2
sekalian.



Kecintaan sejati juga memerlukan pengorbanan ketaatan tidak
berbelah-bagi pada segala suruhan-Nya. Pembuktian cinta itu bukanlah dengan
mempersembahkan harta kebendaan dunia atau maruah diri, tetapi ia hendaklah
dibaluti dengan rasa cinta kerana Allah dalam segala bentuk.



“Uhibbuka filla” …. “Uhibbuki filla”….Lihatlah betapa
bernilainya…betapa mahalnya…harga sebuah cinta sekiranya diletakkan betul pada
tempatnya. Tiada rasa derita…tiada rasa putus asa…





IF U LOVE SOMETHING…SETS IT FREE

IF IT COMES BACK TO U…IT’S YOURS

IF IT DOESN’T…IT NEVER WAS..

Anonymous said...

.....sekadar peringatan untuk aku yg selalu leka....

It was early in the morning at four,
When death knocked upon a bedroom door,
Who is there? The sleeping one cried.
I'm Malaikul Maut, let me inside.
At once, the man began to shiver,
As one sweating in deadly fever,
He shouted to his sleeping wife,
Don't let him take away my life.
Please go away, O Angel of Death!
Leave me alone; I'm not ready yet.
My family on me depends,
Give me a chance,
O please prepense!

The angel knocked again and again,
Friend! I'll take your life without a pain,
Tis your soul Allah requires,
come not with my own desire.

Bewildered, the man began to cry,
O Angel I'm so afraid to die,
I'll give you gold and be your slave,
Don't send me to the unlit grave.

Let me in, O Friend! The Angel said,
Open the door; get up from your bed,
If you do not allow me in,
I will walk through it, like a Jinn.

The man held a gun in his right hand,
Ready to defy the Angel's stand.
I'll point my gun, towards your head,
You dare come in; I'll shoot you dead.

By now the Angel was in the room,
Saying, O Friend! Prepare for you doom.
Foolish man, Angels never die,
Put down your gun and do not sigh.

Why are you afraid! Tell me O man,
To die according to Allah's plan?
Come smile at me,do not be grim,
Be Happy to return to Him.

O Angel! I bow my head in shame,
I had no time to take Allah's Name.
From morning till dusk, I made my wealth,
Not even caring for my health.
Allah's command I never obeyed,
A Ramadan came and a Ramadan went,
But no time had I to repent.
The Hajj was already FARD on me,

But I would not part with my money.
All charities I did ignore,
Taking usury more and more.
Sometimes I sipped my favourite wine,

With flirting women I sat to dine.
O Angel! I appeal to you,
Spare my life for a year or two.
The Laws of Qur'an I will obey,

I'll begin SALAT this very day.
My Fast and Hajj, I will complete,
And keep away from self-conceit.
I will refrain from usury,

And give all my wealth to charity,
Wine and wenches I will detest,
Allah' oneness I will attest.
We Angels do what Allah demands,

We cannot go against His commands.
Death is ordained for everyone,
Father, mother, daughter or son.
I'm afraid this moment is your last,

Now be reminded, of your past,
I do understand your fears,
But it is now too late for tears.
You lived in this world, two score and more,

Never did you, your people adore.
Your parents, you did not obey,
Hungry beggars, you turned away.

In nightclubs, for livelihood they sing.
Instead of making more Muslims,
You made your children non-Muslims.
You ignored the Mua'dhin Adhaan,
Nor did you read the Holy Qur'an.
Breaking promises all your life,
Backbiting friends, and causing strife.
From hoarded goods, great profits you made,
And your poor workers, you underpaid.
Horses and cards were your leisure,
Moneymaking was your pleasure.
You ate vitamins and grew more fat,
With the very sick, you never sat.

A pint of blood you never gave,
Which could a little baby save?
O Human, you have done enough wrong,
You bought good properties for a song.

When the farmers appealed to you,
You did not have mercy, tis true.
Paradise for you? I cannot tell,
Undoubtedly you will dwell in hell.

There is no time for you to repent,
I'll take your soul for which I am sent.
The ending however, is very sad,
Eventually the man became mad

With a cry, he jumped out of bed,
And suddenly, he fell down dead.
O Reader! Take moral from here,
You never know, your end may be near

Change your living and make amends
For heaven, on your deeds depends.
If this poem inspires you,
It can help someone too.

At least take sometime, and do not make it ban
And send it to as many people as you can.
What do you have for your END?
Take Care with: The END